Elektron dapat terikat pada inti atom melalui gaya tarik
menarik Coulomb. Suatu sistem berelektron banyak yang terikat pada inti
atom disebut sebagai atom. Jika jumlah elektron berbeda dari muatan
listrik inti, atom tersebut dinamakan sebagai ion. Perilaku
elektron terikat yang seperti gelombang dideskripsikan menggunakan
fungsi matematika yang disebut orbital
atom. Tiap-tiap orbital atom memiliki satu set bilangan kuantumnya
sendiri, yaitu energi, momentum sudut, dan proyeksi momentum sudut.
Menurut asas pengecualian Pauli, tiap orbital hanya dapat diduduki oleh
dua elektron, yang harus berbeda dalam bilangan kuantum spinnya.
Elektron dapat berpindah dari satu orbtial ke orbital lainnya melalui
emisi ataupun absorpsi foton yang energinya sesuai dengan perbedaan
potensial antar orbital.[95]
Metode perpindahan orbital lainnya meliputi pertumbukan dengan partikel
elektron lain dan efek Auger.[96]
Agar dapat melepaskan diri dari atom, energi elektron haruslah
ditingkatkan melebihi energi
pengikatannya. Ini terjadi pada efek fotolistrik, di mana foton yang berenergi lebih
tinggi dari energi
ionisasi atom diserap oleh elektron.[97]
Momentum sudut orbital elektron terkuantisasi. Oleh karena elektron
bermuatan, ia menghasilkan momen magnetik orbital yang proposional
terhadap momentum sudut. Keseluruhan momen magnetik sebuah atom adalah
setera dengan jumlah vektor momen magnetik orbital dan momen magnetik
spin keseluruhan elektron dan inti atom. Namun, momen magnetik inti
sangatlah kecil dan dapat diabaikan jika dibandingkan dengan elektron.
Momen magnetik dari dua elektron yang menduduki orbital yang sama
(disebut elektron berpasangan) akan saling meniadakan.[98]
Ikatan kimia antaratom terjadi sebagai akibat dari interaksi
elektromagnetik, sebagaimana yang dijelaskan oleh hukum mekanika
kuantum.[99]
Ikatan yang terkuat terbentuk melalui perkongsian elektron maupun transfer
elektron di antara atom-atom, mengizinkan terbentuknya molekul.[8]
Dalam molekul, pegerakan elektron dipengaruhi oleh beberapa inti atom
dan elektron menduduki orbital
molekul, sama halnya dengan elektron yang menduduki orbital
atom pada atom bebas.[100]
Faktor mendasar pada struktur molekul adalah keberadaan pasangan
elektron. Kedua elektron yang berpasangan memiliki spin yang
berlawanan, mengizinkan keduanya menduduki orbital molekul yang sama
tanpa melanggar asas pengecualian Pauli. Orbital-orbital molekul yang
berbeda memiliki distribusi spasial rapatan elektron yang berbeda pula.
Sebagai contohnya, pada elektron berpasangan yang terlibat dalam ikatan,
elektron dapat ditemukan dengan probabilitas yang tinggi disekitar
daerah inti atom tertentu yang sempit, manakala pada elektron
berpasangan yang tidak terlibat dalam ikatan, ia dapat terdistribusi
pada ruang yang luas di sekitar inti atom.[101]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar