Selasa, 24 Juli 2012

Persitara Jakarta Utara

Langsung ke: navigasi, cari
Persitara
Logo Persitara
Nama lengkap Persatuan Sepak Bola
Indonesia Jakarta Utara
Julukan Laskar si Pitung
Macan Priok
Didirikan 1985
Stadion Stadion Kamal Muara
Jakarta Utara, Indonesia
(Kapasitas: 10.000)
Ketua Umum Bendera Indonesia Drs. HM. Effendi Anas, Msi
Manajer Bendera Indonesia Harry Ruswanto
Pelatih Bendera Indonesia Joerg Steinebruner
Liga Liga Super Indonesia
Posisi 2009-10 Liga Super Indonesia,
Peringkat 18
Kostum kandang
Kostum tandang
Soccerball current event.svg Musim ini
Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara (disingkat Persitara) adalah sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di Jakarta Utara. Persitara berdiri pada tahun 1985 dengan nama Persija Timur-Utara (Persijatimut). Sekarang tim yang berjuluk Laskar Si Pitung ini menjadi salah satu kontestan Superliga 2009/10.
Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdirinya, Persitara tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta Pusat.
Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp22 miliar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 miliar.
Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan.
Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi dua pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.
Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).
Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepak bola nasional dan kembali ke divisi satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar