Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari
benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak
kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.
Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain
dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi
dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa
memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan
kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi
langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal
dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai
daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS
(Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan
pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi
berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi
kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat,
tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT
(International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita
menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar