Seperti semua partikel, elektron dapat berperilaku seperti gelombang.
Ini disebut sebagai dualitas gelombang-partikel dan
dapat ditunjukkan menggunakan percobaan celah ganda. Sifat bak
gelombang elektron mengizinkannya melewati kedua celah paralel secara
bersamaan dan bukannya hanya melewati satu celah. Dalam mekanika
kuantum, sifat bak gelombang suatu partikel dapat dideskripsikan secara
matematis sebagai fungsi bernilai kompleks yang disebut sebagai fungsi
gelombang (ψ). Ketika nilai mutlak fungsi ini di kuadratkan, nilai pengkuadratan ini akan
memberikan probabilitas pemantauan suatu partikel dekat seuatu lokasi,
disebut sebagai rapatan probabilitas.[71]
Elektron yang satu dengan elektron yang lainnya tidak dapat dibedakan
karena sifat fisika intrinsiknya. Dalam mekanika kuantum, hal ini
berarti bahwa sepasang elektron yang berinteraksi haruslah dapat
bertukar posisi tanpa adanya perubahan keadaan sistem yang terpantau.
Fungsi gelombang fermion, termasuk pula elektron, adalah antisimetrik,
berarti bahwa ia berubah tanda ketika dua elektron bertukaran; yakni ψ(r1, r2)
= −ψ(r2, r1), dengan
variabel r1 dan r2 adalah elektron
pertama dan kedua. Oleh karena nilai mutlak tidak berubah ketika berubah
tanda, ini berarti bahwa terdapat probabilitas yang tidak berubah.
Berbeda dengan fermion, boson
seperti foton memiliki fungsi gelombang simterik.[71]
Dalam kasus antisimetri, penyelesaian fungsi gelombang untuk elektron
yang berinteraksi menghasilkan probabilitas yang bernilai nol untuk
tiap pasangan elektron menduduki lokasi ataupun keadaan yang sama. Hal
ini dikenal dengan nama asas pengecualian Pauli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar